CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 09 Februari 2012

menjadi orang tua itu...

Sandaran Masa Depan

Alkisah, ada seorang anak yang bertanya pada ibunya, "Ibu, temanku tadi cerita kalau ibunya selalu membiarkan tangannya sendiri digigit nyamuk sampai nyamuk itu kenyang supaya ia tak menggigit temanku. Apa ibu juga akan berbuat yang sama?"
Sang ibu tertawa dan menjawab terus terang, "Tidak. Tapi, Ibu akan mengejar setiap nyampuk sepanjang malam supaya tidak sempat menggigit kamu atau keluarga kita."

Mendengar jawaban itu, si anak tersenyum dan kembali meneruskan kegiatan bermainnya. Tak berapa lama kemudian, si anak kembali berpaling pada ibunya. Ternyata mendadak ia teringat sesuatu. "Terus Bu, aku waktu itu pernah dengar cerita ada ibu yang rela tidak makan supaya anak-anaknya bisa makan kenyang. Kalau ibu bagaimana?" Anak itu mengajukan pertanyaan yang hampir sama.

Kali ini sang Ibu menjawab dengan suara lebih tegas, "Ibu akan bekerja keras agar kita semua bisa makan sampai kenyang. Jadi, kamu tidak harus sulit menelan karena melihat ibumu menahan lapar."

Si anak kembali tersenyum, dan lalu memeluk ibunya dengan penuh sayang. "Makasih, Ibu. Aku bisa selalu bersandar pada Ibu."

Sembari mengusap-usap rambut anaknya, sang Ibu membalas, "Tidak, Nak! Tapi Ibu akan mendidikmu supaya bisa berdiri kokoh di atas kakimu sendiri, agar kamu nantinya tidak sampai jatuh tersungkur ketika Ibu sudah tidak ada lagi di sisimu. Karena tidak selamanya ibu bisa mendampingimu."

Ada berapa banyak orangtua di antara kita yang sering kali merasa rela berkorban diri demi sang buah hati? Tidak sadarkah kita bahwa sikap seperti itu bisa menumpulkan mental pemberani si anak?

Jadi, adalah bijak bila semua orangtua tidak hanya menjadikan dirinya tempat bersandar bagi buah hati mereka, melainkan juga membuat sandaran itu tidak lagi diperlukan di kemudian hari. Adalah bijak jika para orangtua membentuk anak-anaknya sebagai pribadi mandiri kelak di saat orangtua itu sendiri tidak bisa lagi mendampingi anak-anaknya di dunia.

menjadi orang tua itu tidak ada tempat sekolahnya, semua harus dipelajari sambil dijalanin, semoga senantiasa diberikan jalan yang terbaik oleh Allah untuk bisa mendidik anak2 menjadi anak2 yang tangguh, sukses di dunia dan akhirat, semangat!!!!

Rabu, 08 Februari 2012

our birthday

Hari minggu kemarin, 05 Februari 2012 tepat 12 rabiul awal 1433, hmm... ini berarti ulangtahun bunda yang ke 28 (dah tua ya) n ulang tahun ayah yang ke.... ga jelas berapa haha... soalnya tahun hijriah seh, ayah emang dulu lahir pas 12 rabiul awal yang kalo masehinya itu 17 desember 1983, well.. kebetulan banget ya,, kira2 hal kaya gini terjadi berapa tahun sekali ya :) well.. daku tambah tua deh, alhamdulillah di ultah ke 28 ini dah merasa punya segalanya :) semoga semua berjalan baik, makasih Allah atas semua anugerahmu, makasih ayah atas cintanya, makasih para bayi untuk ciuman ultahnya, eh mbak nai dah ga pantas dipanggil bayi ya hehe...makasih semua temen2 kantor atas kuenya, naira suka banget ma kue itu :)makasih semua teman2 atas doanya, semoga semua terkabul, love u all, paling spesial neh, met ultah tuk keponakan tersayang yang tanggal lahirnya sama ma tante cantik ini, buat reinnya mbak del, met ultah moga jadi anak yang bisa memberi berkat untuk semua :)

Rabu, 01 Februari 2012

FTM

Being a full time mom is one of the highest salaried jobs...since the payment is jannah, hiks... itu adalah signature salah satu temenku di FS, nick nya Ummi!, well start today, ummi resign dari DJP hiks.. kehilangan lagi 1 temen inspiratif, beberapa saat sebelumnya ada mbak tyas yang resign, ada bunda jaisy yang juga kaya gitu, woow... keteguhan mereka, tekad mereka dan kebulatan tawakkal mereka, bener2 membuat aku iri, iri banget.... aq yang kadang masih suka ngiri ma temen2ku yang bisnis sesuatu yang menurutku subhat aja kadang aku masih mikir2, andai aku itu bisnis itu mungkin gini, mungkin gitu, tapi,,,, temen2ku ini di pekerjaan yang dah nyata2 halalnya, demi mengejar surga mereka merelakannya, merelakan gaji yang mencapai puluhan juta perbulan, demi ganjaran yang lebih nyata, ah.... aku iri... aku iri... kalo iri ma yang baik kaya gini boleh dong ya, kapan aku nyusul... insyaAllah secepatnya, anak2ku tunggu bunda ya sayang, semua emang butuh proses, tapi aku yakin seyakin2nya, tempatku emang di rumah, sebagai ibu kalian, sebagai guru kalian, lagian aku juga ngerasa kalo ayah dah bisa memenuhi kebutuhan kita, tapi ya itu, kebulatan tekad itu kok belum muncul juga, masih banyak banget kekhawatiran, khawatir mengecewakan orang tua, khawatir nanti kalian kekurangan materi (astagfirullah, harusnya kan hal2 ky gini mesti tawakkal pada yang maha kaya) tapi itu bnr2 masih berkecamuk dihati, ah... godaan ini, hiks... saatnya tiba nanti mungkin bunda ga bakal ada di rumah terus juga, tapi minimal waktu bunda akan lebih banyak banget buat kalian anak2 bunda tersayang, bunda ga harus jam 7 pagi keluar rumah, nanti bunda paling hanya menyalurkan hobby dengan mengajar hehe... dah jadi obsesi kayanya ya, tapi ya itu sekedar menyalurkan hobby aja, bukan untuk serius cari materi, so... sekarang bunda semangat dulu ya tak kuliah dulu, kelarin S1, terus semangat ngelanjutin S2 abis itu mungkin dah tiba saatnya bunda resign, doain bunda ya anak2, makasih atas dukungannya ya ayah, yang ga pernah melarang bunda untuk mewujudkan mimpi2 bunda, walo mungkin ayah akan menjadi repot nantinya, love u all.... doain aq ya pembaca :)